GAYO LUES — Akses jalan menuju Desa Rerebe, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, yang sempat tertutup total akibat banjir dan longsor, mulai dibuka kembali. Proses pembukaan jalan dilakukan secara bergotong-royong oleh Polres Gayo Lues bersama tim Brimob dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya cepat berbagai pihak dalam memulihkan jalur vital yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan serta wilayah perkotaan. Jalan utama yang tertutup material sisa banjir beberapa hari lalu kini mulai terlihat setelah tim gabungan berhasil membuka sebagian badan jalan dengan alat berat.
Dengan mengerahkan loader, petugas telah berhasil membersihkan material lumpur dan longsoran tanah sepanjang kira-kira 200 meter. Pengerjaan berlangsung sejak dini hari, dilakukan secara bertahap karena medan cukup berat dan jalan yang masih labil menyulitkan mobilisasi peralatan berat. Ketika penanganan lumpur hampir rampung, pekerjaan sempat terhenti akibat temuan baru berupa gelondongan kayu besar yang ikut terbawa arus banjir dan kini melintang di badan jalan.
Dikonfirmasi di lokasi, pihak Polres Gayo Lues menyampaikan bahwa keterlibatan mereka adalah bentuk empati serta tanggung jawab sosial institusi terhadap warga terdampak. Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K., melalui Kasattahti IPDA Andi C. Saragih, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi lintas sektor untuk menanggapi laporan masyarakat terkait terputusnya akses transportasi menuju desa.
Alat berat yang dikerahkan hanya mampu menangani lumpur dan batuan kecil. Untuk gelondongan kayu, diperlukan metode penanganan berbeda. Saat ini, tim tengah berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik. Opsi yang dipertimbangkan mencakup permintaan dukungan alat tambahan dari provinsi maupun partisipasi aktif masyarakat dalam membantu proses evakuasi material berat secara manual.
IPDA Andi menjelaskan bahwa tantangan di lapangan sangat teknis. Tidak hanya medan yang curam, tetapi juga kondisi cuaca yang tidak menentu serta terbatasnya peralatan berat yang memadai. Meski begitu, upaya terus dilakukan agar akses jalan bisa segera terbuka secara penuh. Ia menambahkan bahwa dukungan masyarakat dan kerja sama antarlembaga menjadi kunci dalam percepatan proses ini.
Banjir yang melanda wilayah barat Gayo Lues beberapa hari lalu menyebabkan longsor di sejumlah titik. Selain merusak badan jalan, banjir juga membawa material kayu dan batu dari kawasan hulu. Material ini kemudian menumpuk dan menyumbat akses utama ke Desa Rerebe, yang mengakibatkan desa tersebut sempat terisolasi selama beberapa waktu.
Warga setempat yang terkena dampak juga turut berpartisipasi dalam proses pembersihan, termasuk dengan membuka jalur alternatif sementara dan membantu identifikasi titik-titik yang masih tertutup material. Kehadiran Polri dan pemerintah daerah menjadi penyemangat bagi masyarakat yang terdampak bencana untuk terus bangkit.
Ke depan, Polres Gayo Lues dan Dinas PUPR akan terus menyusun langkah teknis lanjutan agar proses pembukaan jalan berjalan tuntas. Di antaranya ialah mempertimbangkan pengerahan alat berat dengan kapasitas lebih besar atau pendistribusian tenaga kerja tambahan yang bisa mempercepat pembersihan material kayu.
Upaya pembukaan jalan ini diharapkan dapat mengembalikan konektivitas sosial dan ekonomi warga Desa Rerebe. Jalur darat tersebut menjadi akses utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan logistik harian, mengakses layanan kesehatan, pendidikan, hingga mengangkut hasil pertanian.
Pemerintah daerah saat ini juga memantau perkembangan kondisi di lapangan dan bersiap mengalokasikan anggaran tambahan jika dibutuhkan selama masa tanggap darurat. Di sisi lain, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana lanjutan, mengingat struktur geografis wilayah yang rawan longsor, terlebih saat curah hujan tinggi.
Partisipasi masyarakat setempat menjadi kekuatan sentral dalam pemulihan pascabencana. Dukungan itu berpadu dengan komitmen aparat dalam memastikan proses pemulihan berlangsung cepat, aman, dan menjangkau seluruh wilayah terdampak.
(Abdiansyah)



































