Bandung | Sejatinya kita paham pada selogan ” Sepak bola adalah Alat perlawanan”
Dari berbagai macam alat propaganda yang ada, Tribun menjadi salah satu upaya penyampaian perjuangan yang paling elegan dan sangat mudah tersampaikan pada masyarakat luar.
Di era post modern kita perlu kreatif dan naratif dalam menyampaikan pendapat agar dapat tersampaikan langsung kepada apa yang dituju, pola-pola gerakan yang dirasa konservatif akhirnya hanya menjadi ranah penumpahan euforia belaka.

Bertepatan dengan perlawanan dan perjuangan itu melekat pada kelompok suporter di Bandung, oleh karena itu kami dari salah satu kelompok suporter Kampus yang sama-sama memiliki kecintaan pada sepak bola Khususnya Persib, dan juga sama-sama memiliki semangat perjuangan dan perlawanan, kami memilih lebih dulu menyampaikan narasi perjuangan pada khalayak luas agar apa yang dirasa penting tersampaikan dengan utuh, melalui panel-panel diskusi dan Nobar di sudut-sudut kampus kami menyampaikan narasi-narasi kemanusiaan dan HAM yang dimana secara ruang lingkup kota Bandung masih banyak masyarakat yang kehilangan HAK nya untuk hidup, titik-titik penggusuran yang semakin banyak menjadi salah satu alasan kami sebagai kelompok suporter untuk terus hadir bersama masyarakat, bukan hanya melalui gerakan yang bersifat Euforia tapi juga melalui agenda – agenda pencerdasan pada masyarakat umum.
Kita perlu hadir pada setiap titik dimana tidak perlu berharap banyak pada Negara, dan kita upayakan hadir ditempat dimana Negara tidak hadir, mari kita ramai-ramai gantikan peran pemerintah dengan sama-sama berjuang dan menebar kebermanfaatan. (RED)


































