MEDAN
Kelezatan aneka kue Lebaran hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Perempuan Kelas IIA Medan semakin mencuri perhatian masyarakat.
Beragam varian kue seperti nastar dengan isian nanas yang lumer, coco chips, bangkit susu yang renyah, serta semprit harum bertekstur pas, menjadi favorit banyak orang.
Salah satu yang paling unik adalah kue bangkit kopi, varian khas dari lapas ini. Aroma kopi yang khas berpadu sempurna dengan kelembutan kue, menghadirkan sensasi baru yang sulit ditolak.
Di bawah kepemimpinan Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Medan, Yekti Apriyanti, produksi kue ini berkembang pesat.
Yekti terus mendorong para WBP untuk mengasah keterampilan mereka, menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan bahan pilihan dan teknik pembuatan yang semakin profesional.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang membuat kue, tetapi juga memberikan harapan dan semangat baru bagi para WBP. Mereka belajar, berkreasi, dan akhirnya bisa menghasilkan sesuatu yang membanggakan,” ujar Yekti.
Proses pembuatan kue dilakukan dengan teliti. Setiap adonan diuleni dengan cermat, dipanggang hingga keemasan, dan dikemas dengan rapi sebelum dijual. Tak sedikit yang memuji cita rasa luar biasa dari kue-kue ini.
Bahkan, beberapa pelanggan menyebut nastar dari Lapas Perempuan Kelas IIA Medan lebih lembut dibandingkan produk komersial lainnya.
Kini, kue buatan WBP semakin diminati, terutama menjelang Lebaran sebagai bingkisan khas Pemasyarakatan Sumut.
Dengan adanya program ini, para WBP tidak hanya memperoleh keterampilan baru tetapi juga kebanggaan atas hasil kerja keras mereka.
Masyarakat pun mulai menyadari bahwa di balik tembok lapas, ada tangan-tangan terampil yang mampu menghadirkan kelezatan tak tertandingi.
Yekti Apriyanti berharap keterampilan ini menjadi bekal berharga bagi para WBP saat kembali ke masyarakat, membawa pengalaman dan kemampuan yang bermanfaat.
Kelezatan kue buatan WBP Lapas Perempuan Kelas IIA Medan membuktikan bahwa cita rasa gurih, nikmat, dan lezat bisa lahir dari tangan-tangan penuh semangat dan ketekunan.
Bagi siapa saja yang telah mencicipinya, sulit menolak godaan untuk kembali menikmati sajian istimewa ini.(AVID)